Profil Desa Kertosari
Ketahui informasi secara rinci Desa Kertosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kertosari di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, merupakan destinasi agrowisata unggulan dengan Kebun Teh Kertosari sebagai ikon utamanya. Berada di jalur strategis, desa ini menawarkan pesona alam dataran tinggi dan potensi ekonomi yang terus berkem
-
Sentra Agrowisata Unggulan
Desa Kertosari merupakan pusat agrowisata di Kecamatan Kalibening, dengan "Wisata Alam Kebun Teh Kertosari" sebagai daya tarik utama yang menyajikan pemandangan alam pegunungan yang sejuk dan asri.
-
Lokasi Strategis
Terletak di jalur alternatif yang menghubungkan kawasan wisata Dieng dengan Pekalongan, memberikan keuntungan geografis yang signifikan untuk menarik arus wisatawan.
-
Ekonomi Berbasis Komunitas
Perekonomian desa sangat bergantung pada sektor pariwisata teh dan pertanian, dengan keterlibatan aktif masyarakat lokal melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang turut menggerakkan ekonomi desa.

Desa Kertosari, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kini semakin dikenal sebagai salah satu sentra agrowisata kunci di kawasan dataran tinggi. Dengan topografi perbukitan yang didominasi oleh hamparan hijau perkebunan teh, desa ini memantapkan posisinya sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan sekaligus menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakatnya. Lokasinya yang strategis, berada di jalur alternatif yang menghubungkan kawasan wisata utama Dieng dengan Pekalongan, memberikan Kertosari keuntungan geografis yang signifikan dalam pengembangan potensi daerahnya. Desa ini menjadi representasi perpaduan antara kekayaan alam, geliat ekonomi lokal dan kehidupan masyarakat pegunungan yang khas.
Lokasi Geografis dan Kondisi Demografis
Desa Kertosari secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Berada di kawasan pegunungan, desa ini memiliki karakteristik dataran tinggi dengan udara sejuk yang menjadi habitat ideal bagi perkebunan teh, komoditas yang menjadi tulang punggung utama wilayah ini.Berdasarkan data statistik sektoral yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2022, jumlah penduduk Desa Kertosari tercatat sebanyak 2.389 jiwa. Data yang sama menunjukkan luas wilayah desa, meskipun perlu verifikasi lebih lanjut dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Dalam Angka" terbaru untuk akurasi final. Total luas wilayah Kecamatan Kalibening sendiri yakni 83,78 km persegi. Dengan populasi tersebut, kehidupan sosial masyarakat terjalin erat, didominasi oleh aktivitas agraris yang telah diwariskan secara turun-temurun.Secara geografis, batas wilayah Desa Kertosari diapit oleh desa-desa lain di dalam Kecamatan Kalibening serta kawasan hutan. Topografi yang berbukit-bukit tidak hanya membentuk lanskap yang indah tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama terkait dengan potensi bencana alam seperti tanah longsor. Sebuah peristiwa longsor pernah dilaporkan terjadi di salah satu dusun di Kertosari pada April 2018, yang mengindikasikan perlunya mitigasi bencana yang terencana di kawasan ini.
Pemerintahan dan Administrasi Desa
Roda pemerintahan di Desa Kertosari berjalan di bawah naungan Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Lembaga ini bertanggung jawab atas penyelenggaraan urusan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Informasi mengenai nama Kepala Desa Kertosari yang menjabat saat ini tidak tersedia secara luas dalam basis data publik maupun pemberitaan termutakhir.Meskipun demikian, dinamika pemerintahan tetap berjalan. Pada Juli 2022, dilaporkan adanya kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah mutasi jabatan untuk posisi Kepala Seksi Pelayanan dan Sekretaris Desa. Kegiatan yang turut dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), termasuk Danramil 06/Kalibening, ini menunjukkan bahwa proses administrasi dan regenerasi di tubuh pemerintahan desa berjalan sebagaimana mestinya.Pemerintah Desa Kertosari juga aktif dalam mengelola program pembangunan yang didanai baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupun bantuan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi. Salah satu contohnya ialah program peningkatan kualitas rumah yang tercatat dalam data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Tengah, yang menunjukkan adanya alokasi pembangunan fisik untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Potensi Ekonomi dan Perekonomian Warga
Pilar utama perekonomian Desa Kertosari ialah sektor agrowisata yang berpusat pada "Wisata Alam Kebun Teh Kertosari". Objek wisata ini bukan hanya menjadi ikon desa, tetapi juga mesin penggerak ekonomi lokal yang signifikan. Hamparan perkebunan teh yang dikelola dengan baik menawarkan pemandangan alam yang asri dan udara pegunungan yang sejuk, menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan yang mencari ketenangan.Keberadaan wisata kebun teh memberikan dampak ekonomi berganda (multiplier effect). Banyak warga lokal yang terlibat langsung dalam operasional pariwisata, baik sebagai pengelola, pemandu wisata, maupun anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Selain itu, geliat wisata ini menumbuhkan usaha-usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitarnya. Warung-warung yang menyajikan aneka minuman teh tradisional, kopi, dan makanan ringan menjadi pemandangan umum di sepanjang area wisata.Jati, salah seorang pengelola wisata kebun teh, dalam sebuah wawancara dengan media pada Juni 2023, menyatakan, "Di sini kami memang menawarkan pemandangan. Lokasinya juga mudah dijangkau. Karena berada di jalur wisata Pekalongan-Dieng." Pernyataan ini menggarisbawahi keunggulan kompetitif utama dari wisata Kebun Teh Kertosari. Dengan tiket masuk yang terjangkau, pengunjung dapat menikmati keindahan alam serta berbagai fasilitas seperti spot foto menarik.Selain dari sektor pariwisata, perekonomian warga juga ditopang oleh pertanian. Lahan subur di Kertosari tidak hanya dimanfaatkan untuk teh, tetapi juga untuk tanaman hortikultura lainnya yang sesuai dengan iklim dataran tinggi. Hasil pertanian ini sebagian besar dijual ke pasar-pasar lokal di Banjarnegara dan sekitarnya.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Desa Kertosari sangat dipengaruhi oleh latar belakang agraris dan nilai-nilai komunitas pegunungan. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terasa kental, terutama dalam kegiatan-kegiatan komunal seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau dalam penyelenggaraan acara desa.Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan wisata kebun teh merupakan cerminan dari dinamika sosial yang positif. Adanya Pokdarwis menunjukkan kesadaran kolektif warga untuk turut serta membangun dan menjaga aset desa. Lembaga ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif, menyalurkan aspirasi, dan secara bersama-sama merasakan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.Dalam konteks budaya, masyarakat Desa Kertosari masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat lokal. Meskipun belum ada publikasi mendalam mengenai kearifan lokal spesifik dari desa ini, pola kehidupan masyarakat desa di Jawa Tengah pada umumnya masih diwarnai dengan ritual dan perayaan yang berkaitan dengan siklus pertanian dan kehidupan.
Infrastruktur dan Arah Pembangunan
Pembangunan infrastruktur di Desa Kertosari terus berjalan, dengan fokus utama pada peningkatan aksesibilitas dan fasilitas penunjang pariwisata. Akses jalan menuju lokasi wisata kebun teh menjadi prioritas agar mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Pembangunan fasilitas di dalam area wisata, seperti gazebo, jembatan, dan area parkir, juga terus dikembangkan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.Pemerintah, baik di tingkat desa maupun kabupaten, menunjukkan perhatiannya pada pembangunan di Kertosari. Program peningkatan kualitas rumah tidak layak huni menjadi bukti bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada sektor pariwisata, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dasar masyarakat.Ke depan, Desa Kertosari memiliki prospek yang cerah sebagai desa agrowisata. Tantangan utamanya ialah menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan kelestarian lingkungan. Pengelolaan sampah dari aktivitas wisata dan pencegahan degradasi lahan menjadi isu krusial yang perlu diantisipasi. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa pembangunan desa berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat Kertosari.